Tuesday, October 23, 2012

Sunday, September 2, 2012

GOA SEMBAT

kondisi air di dalam goa Sembat
(photo by: tim ekspedisi KKN UGM KTM 01 2013)

Goa Sembat terletak di Kampung Bohesilian, Kecamatan Maratua. Goa ini termasuk pada kawasan karst Maratua. Perjalanan menuju mulut goa dapat ditempuh dengan berjalan kaki selama kurang lebih 20 menit dengan jarak sekitar 2 km dari pusat kampung.

Secara fisik, Letak mulut goa berada pada bagian sisi bukit. Kondisi sekitar goa masih alami dengan tutupan lahan berupa hutan lebat dan semak belukar. Beberapa biota yang ada dalam goa yang dapat ditemukan berupa kelelawar dan burung walet.

Goa Sembat termasuk dalam tipe goa horizontal dan berair. Air dalam goa merupakan air payau. Kondisi air masih sangat jernih dengan Kedalaman air sekitar 3 m sehingga kita dapat berenang didalamnya. Menurut informasi dari warga, goa ini mengalami pengaruh pasang surut air laut sehingga ketinggian air dalam mulut goa juga mengalami fluktuasi mengikuti kondisi pasang surut air laut. Selain itu kondisi dari dalam goa juga mendapat pengaruh dari tetesan air perkolasi sehingga mampu membentuk beberapa ornamen goa seperti stalagtit, stalagmite, dan flowstone. Kondisi ornamen goa masih alami dan masih dapat berkembang. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan adanya tetesan air perkolasi dari beberapa ornament yang ditemukan.

Dari segi ekonomi, goa ini merupakan sarang burung wallet sehingga oleh warga dimanfaatkan untuk diambil sarangnya. Goa ini sangat berpotensi untuk dijadikan objek pariwisata dengan menyajikan keindahan dalam goa dan wisata adventure bagi yang menyukai petualangan. 

Maratua Island - The Pearl of Indonesia (part 2 Upacara 17 Agustus di Pulau Terluar dan Pulau Perbatasan)


Maratua yang merupakan salah satu pulau terluar dari sekian banyaknya daftar pulau yang berada di kawasan yang berbatasan langsung dengan beberapa negara, yakni Malaysia dan Philipina. Bahkan jika kita berada di Pulau ini, kita tidak akan bisa memandang Pulau lainnya kecuali Pulau Kakaban yang memang berada sangat dekat dengan Pulau Maratua, akan tetapi tentu kita tahu juga bahwa di Pulau Kakaban tidak ada seorang pun yang menghuni pulau tersebut karena memang untuk menjaga kelestarian alam dan biota langka yang berada di kawasan tersebut. Sehingga Pulau Kakaban hanya menjadi destinasi yang wajib dikunjungi namun dengan tempo waktu yang sangat singkat dalam satu hari saja.

Mungkin cerita ini merupakan cerita pengalaman pertama saya melakukan upacara memperingati hari kemerdekaan di Pulau Maratua yang berbatasan langsung dengan dua negara, yakni Malaysia dan Philipina, dan dua pulau besar di Indonesia, Kalimantan dan Sulawesi.

Tanggal 17 agustus yang merupakan hari kemerdekaan RI diperingati di hampir seluruh penjuru Indonesia. Namun jujur saja, tanggal 17 agustus 2012 ini terasa sangat spesial untuk saya. Mengapa? Karena pada tanggal tersebut saya untuk pertama kalinya setelah memasuki masa perkuliahan, merupakan upacara memperingati hari kemerdekaan. Bahkan kali ini benar-benasr spesial karena upacara tersebut dilakukan di luar Pulau Jawa. Jika bukan karena tugas kami sebagai mahasiswa yang sedang mengemban tugas mulia *halah*, mungkin kami tidak akan pernah merasakan yang namanya penghormatan kepada para arwah pahlawan yang telah memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Dan lucunya, kami berada disini justru pada saat kami yang seharusnya telah meninggalkan pulau ini pada tanggal 15 agustus, atau tepat pada hari penarikan mahasiswa KKN-PPM UGM 2012 di seluruh penjuru Indonesia. Namun, ketika akan berangkat ke pulau ini kami juga harus menentukan kapan tanggal "baik" kami harus kembali ke Pulau Jawa, ternyata tanggal "baik" itu ada pada tanggal setelah lewat hari lebaran, yakni pada tanggal 23 agustus. Sehingga kami extend selama 8 hari untuk merasakan liburan kami yang sebenar-benarnya. Oh iya, tanggal "baik" disini maksudnya adalah tanggal dimana harga tiket pesawat tidak terlalu tinggi dan waktu kepulangan juga tidak terlalu mepet dengan waktu pengisian KRS-an di kampus. XD


Spenduk HUT RI ke-67 di Pulau Maratua (photo by Awaluddin Zaenuri)


"DENGAN SEMANGAT HUT PROKLAMASI 17 AGUSTUS 1945, KITA BEKERJA KERAS UNTUK KEMAJUAN BERSAMA, KITA TINGKATKAN PEMERATAAN HASIL-HASIL PEMBANGUNAN UNTUK KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA."
"CIPTAKAN BUDAYA SALING HORMAT MENGHORMATI SESAMA GUNA UNTUK MEMELIHARA NILAI-NILAI PERSATUAN DAN KESATUAN BANGSA."

Maratua Island - The Pearl of Indonesia (part 1 From Payung-Payung)

Pernah mendengar Pulau Maratua? Mungkin beberapa masih belum mengetahui tentang keberadaan pulau yang berada dalam gugusan kepulauan Derawan. tapi kalo Pulau Derawan, udah pasti pernah mendengarnya kan? Apalagi dalam gugusan Kepulauan Derawan ada dua pulau yang lebih terkenal, yakni Pulau Kakaban (Pulau yang memiliki 4 jenis ubur-ubur yang tidak menyengat) dan Pulau Sangalaki (Pulau budidaya Penyu hijau, penangkaran ikan pari jenis Manta Ray dan tempat bertelurnya para penyu yang berada dalam gugusan Kepulauan Derawan). Biasanya wisatawan yang akan berlibur disana, sudah akan mendapatkan paket wisata seperti ini :
> Menginap di Pulau Derawan
> Pergi ke Pulau Kakaban dan berenang dengan 4 jenis ubur-ubur tidak menyengat
> Melihat tukik (anak penyu) menetas dan melepaskannya ke laut di Pulau Sangalaki

Lalu, ada apa di Pulau Maratua?

Bisa kami katakan bahwa di Pulau Maratua, kita bisa mendapatkan hampir semua yang telah disebutkan diatas tanpa perlu bepergian jauh melintasi laut. hanya dengan menggunakan sepeda motor saja, kita bisa menikmati keindahan Pulau Maratua yang tak kalah cantik, asri dan punya segala macam kejutan.

sebelum saya menceritakan tentang keunikannya, mari kita kenali dulu tentang Pulau Maratua ini.



Pulau Maratua dan Pulau Kakaban (pic. Google map)